Tag Archives: Kaka

Tak ‘kan Pernah Habis Air Mataku (Tanya Kenapa Part 2)

Luar biasa! Judulnya cukup bombastis! Fantastis!

Hmm, akhirnya diriku memutuskan untuk membuat tulisan kedua dari Tanya Kenapa. Why? Karena aku merasa galau. Hahaha.

Semua ini berawal dari Twitter, sebuah platform media sosial yang paling sering kugunakan. Walau kadang suka merasa diejek teman-teman dengan perkataan, “Kamu masih mainan Twitter? Emang masih rame?” Hmm, masih ramai laah di tempatku, masih menarik, daripada Path (?) *lho kok malah battle.

Jadi, 15 Oktober 2017 kemarin, Kaka main kandang terakhir untuk Orlando City SC, sebuah klub di liga utama sepak bola Amerika Serikat. Kaka memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dengan Orlando. Kamu tahu alasannya kenapa? Karena Kaka merasa bermain sepak bola sudah tidak menyenangkan lagi bagi dia. Dia sering merasa sakit di beberapa bagian tubuhnya selepas bermain sepak bola. Walau sampai saat ini, Kaka belum mengutarakan apakah dia juga akan pensiun di akhir Desember ini, padahal di Twitter banyak akun berbicara kalau Kaka akan pensiun di penghujung tahun.

Bukan hal yang mudah diterima sih buatku sebagai fans Kaka selama empat belas tahun. Bahkan waktu menulis paragraf ketiga itu, hmm, rasanya pengen nangis banget! Kelihatan lebay ya? Iya sih, tapi jujur itu yang aku rasakan sekarang. Berapa kali nangis buat Kaka? Banyak! Rasanya bukan sekadar fans lagi deh, tapi udah mencintai dia. Hahaha. Ya apa dong kalau bukan cinta? Kalau gak cinta, ngapain sampai nangis juga.

Ini semua terasa seperti… kamu suka sama orang dari dia belum jadi apa-apa, just an ordinary boy that turned out have so many talents then, bahagia untuk setiap yang dia lakukan, bahkan waktu tahu dia menikah pun kamu malah ikutan bahagia untuk dia. Kamu melanjutkan suka sama dia ketika dia sedang berada di puncak, dan ternyata dia tetap menjadi pribadi dia sebelumnya, tetap membumi. Kamu melanjutkan suka sama dia ketika semua orang membanggakan dia untuk puncaknya. Sampai dua tahun kemudian, dia merasakan sakit karena cintanya, dan kamu juga merasakan sakitnya dia, ikut menangis untuk keputusan dia (terpaksa) pindah. Kamu merasa sedih ketika dia tersia-siakan di tempat barunya karena kamu tahu kamu gak bisa melakukan apa-apa. Kamu bahagia lagi karena dia kembali “pulang”. Kamu merasa bingung dengan perasaan kamu ketika tahu dia harus pergi lagi karena tubuhnya yang sudah tidak bisa bertahan di kerasnya Eropa. Dan sekarang, kamu menghadapi kenyataan bahwa dia berada di penghujung karirnya. Lagi-lagi, kamu gak bisa melakukan apa-apa dan akhirnya memilih untuk menangis saja.

(Astaga, jadi pengen nangis beneran)

Ya gitu, suka sama Kaka sejak dia belum jadi apa-apa, sampai dia di puncak karirnya yang tidak lama, sampai dia kembali “terpuruk” dan merasa sakit, dan kini dia berada di penghujung karirnya sebagai pemain sepak bola. Dan kalau Kaka beneran pensiun di akhir tahun ini, hmm, bisa dipastikan aku kembali menangis.

Dan sepertinya aku sudah bisa menjawab pertanyaan Tanya Kenapa deh. Sepertinya aku adalah tipe orang setia (?)


Wanjaaaayy~ kesimpulan yang sangat menarik !!! Hahaha. Soalnya kayaknya tipe setia itu bukan orang yang sering mengumbar rasa sukanya. Ya kadang aja dia menunjukkan kalau dia cinta, tapi bukan jadi alasan untuk selalu PDA. Aku juga suka sama selain Kaka, dan itu terasa banget bedanya. Yang lain cuma suka di mata, tapi gak turun ke hati. Hahaha.

Sudahlah, makin diteruskan, makin terasa sedih sama hidup sendiri. LOL

Day #4: True Story About My Love Life

Hm…menarik. Eh, berat ding, hihi. Ya menarik pasti kalau ada yang kenal saya trus baca judul ini. Pasti langsung gercep (baca: gerak cepat), “heyah~! zrezet zrezet”
Zzzzzzzz -_-

Hm, cuma ada 4 kata aja sih sebenarnya buat menggambarkan cerita ini bat saya: move on itu susah! Hehe, ya iya, memang susah kok, kan saya tipenya setia dan memang susah untuk berpaling, tapi susah bukan berarti gak bisa dong yaa 😉

Move on itu susah.

Awal suka Kaka sampai sekarang. It's been little bit long.
Awal suka Kaka sampai sekarang. It’s been little bit long.

Continue reading Day #4: True Story About My Love Life